Apa Itu Inspirasi?

Pengertian inspirasi adalah suatu proses yang mendorong atau merangsang pikiran untuk melakukan sesuatu tindakan terutama melakukan sesuatu yang kreatif. Inspirasi merupakan suatu proses dimana mental dirangsang untuk melakukan tindakan setelah melihat atau mempelajari sesuatu yang ada di sekitar.

Inspirasi berbeda dengan motivasi yaitu proses yang mendorong atau mempengaruhi seseorang untuk mendapatkan atau mencapai apa yang diinginkannya. Sedangkan inspirasi merupakan ide-de kreatif yang muncul dari dalam diri setelah ada rangsangan dari luar. Namun inspirasi dapat menjadikan sebuah motivasi bagi seseorang untuk mencapai tujuannya.

Dalam beberapa catatan disebutkan bahwa inspirasi sudah ada pada setiap manusia atau yang lebih dikenal dengan istilah ilham yaitu suatu makna, fikiran atau hakikat di dalam jiwa atau hati. Manusia sudah dibekali oleh Pencipta yang bukan didapat dengan cara dipelajari atau atas kemauannya sendiri, melainkan telah dilimpahkan ke dalam jiwanya. Namun untuk memunculkan inspirasi dibutuhkan rangsangan dari luar yang setiap orang memiliki perbedaan kepekaan dan kepentingan atas rangsangan tersebut.

Menciptakan Inspirasi


Banyak orang percaya bahwa untuk menciptakan inspirasi mereka perlu ide unik yang belum pernah dipikirkan sebelumnya. Namun, tidak ada satupun cara untuk mengatur atau membuat setiap orang merasa terinspirasi. Hal ini disebabkan kemampuan atau kepekaan orang berbeda terhadap stimulus yang dapat menciptakan inspirasi. 

Sebagai contoh, setelah diperdengarkan sebuah lagu, seorang pencipta musik akan terinspirasi membuat lagu, seorang produser film bisa memiliki inspirasi untuk mem-film-kan lagu itu, bagi orang yang kurang suka musik tentu tidak memiliki inspirasi apapun setelah mendengarkan lagu tersebut.

Berikut beberapa situasi yang dapat merangsang atau memicu terciptanya inspirasi kreatif:
  • Beberapa orang menemukan inspirasi dari buku.
  • Beberapa menemukan inspirasi dari musik.
  • Beberapa orang yang terinspirasi ketika melihat alam.
  • Beberapa orang mengambil kertas dan beberapa pensil warna dan mulai mencoret-coret .
  • Beberapa orang menemukan inspirasi mendengar pembicaraan orang.
  • Beberapa orang menemukan inspirasi ketika mereka melakukan beberapa jenis aktivitas fisik. 
  • Beberapa menemukan inspirasi dalam kegiatan sehari-hari.
Dan masih banyak situasi yang dapat menciptakan inspirasi mulai dari hal-hal kecil hingga besar.

Apa Itu Inspirasi?

Bila kita berbicara tentang “inspirasi” Alkitab seringkali yang muncul dalam pemikiran kita bahwa kata ini ditujukan untuk menggambarkan kualitas dari penulis dari pada tulisan itu sendiri.

Namun sebenarnya kata ini dengan jelas memberi arti utama pada tulisan itu sendiri. Jikalau kita memperhatikan definisi dari kata inspirasi dalam beberapa bahasa, maka kita akan mengerti dengan jelas kemana arah utama dari kata ini.

Dalam bahasa latin, kata “inspirasi” berasal dari dua kata yaitu in dan spiro yang berarti menghembuskan ke dalam. Dalam bahasa Ibrani kata inspirasi adalah Neshama dan Nismah yang berarti nafas. Dalam bahasa Yunani yang tertulis dalam 2 Timotius 3:16 “...segala tulisan yang diilhamkan Allah” pasa graphe theo-pneustos, berarti Allah menafasi.

Alkitab adalah diberikan melalui inspirasi Allah. Kata-kata yang ada dalam Alkitab itu adalah inspirasi (nafas) Allah.

Dalam ayat di atas secara harfiah disebutkan bahwa Allah menafasi, artinya diinspirasikan oleh Allah. Disini digambarkan bagaimana tulisan itu datang. Tulisan itu adalah produksi dari aktifitas yang kreatif dari nafas Ilahi. Walau manusia yang menulisnya, namun Allah-lah yang membawanya kepada kenyataan. Isi dan sifat dari tulisan itu sendiri telah ditentukan melalui kuasa dari Roh. Hal demikian inilah yang membuat tulisan itu layak untuk mengajar, menegur, memperbaiki dan mendidik orang pada kebenaran.

Ide tentang “nafas Allah” atau “nafas Illahi” telah cukup dikenal dalam dunia Perjanjian Lama. Hal itu merupakan sebuah perbandingan (metafora) dalam mengaplikasikan aktifitas Ilahi, khususnya Roh Kudus. Mazmur 33:6, “Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya.” Ayub 33:4, “Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup.”

Teori-teori tentang inspirasi
Masalah terbesar dalam sejarah penerimaan Alkitab adalah keraguan orang tentang keabsahan Alkitab yang semuanya adalah dinafasi Allah. Si A berkata, “Oh ya, Alkitab itu Firman Allah tetapi tidak semuanya.” Si B berkata, “Alkitab itu adalah sebagian perkataan Allah dan sebagian lagi perkataan manusia.”

Dari keraguan dan kesalahan pengajaran dan keyakinan itu, maka muncullah beberapa teori tentang inspirasi.

1. Inspirasi Natural

Teori ini mengajarkan bahwa Alkitab itu ditulis oleh orang baik dan setia. Mereka tidak dibimbing oleh Roh Kudus. Namun orang-orang ini adalah orang jenius dan bermoral tinggi. Dari ajaran ini kemudian berkembang sebuah keyakinan bahwa tulisan orang-orang terkenal, penginjil-penginjil besar adalah diinspirasikan oleh Allah.
 
2. Inspirasi Konsep

Mengajarkan bahwa Allah memberikan pemikiran kepada para penulis dan mengizinkan mereka bertahun-tahun kemudian untuk mengungkapkan kembali pemikiran tersebut dalam kata-kata sendiri sesuai dengan buah pemikiran mereka.
 
3. Inspirasi Parsial

Alkitab itu diinspirasikan (diwahyukan, diilhami) beberapa bagian tertentu saja.
 
4. Inspirasi Okasional

Mengajarkan bahwa penulis Alkitab diinspirasikan oleh Allah kadang-kadang saja. Pada waktu mereka menulis tidak selamanya mereka dibimbing oleh Roh Kudus sehingga kadang-kadang mereka bisa terpengaruh oleh buah pemikiran mereka sendiri.
 
5. Verbal Dictation

Mengajarkan bahwa setiap kata yang ada dalam Alkitab itu adalah di diktekan oleh Allah. Seorang penulis itu bagaikan “mesin tik” artinya personalitas mereka tidak akan muncul dalam tulisan mereka.

Kita bisa bingung bila melihat pernyataan dari konsep-konsep palsu di atas. Namun ada hal yang mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan bagi kita bahwa dalam kebenaran tiada jalan tengah. Sesuatu itu pasti kasus atau bukan kasus. Sebuah garis itu lurus atau tidak lurus. “Alkitab itu diiinspirsikan oleh Allah, atau tidak diinspirasikan oleh Allah” jadi hanya ada dua pilihan. Bila tulisan dalam Alkitab itu tidak diinspirasikan oleh Allah, maka hal itu hanyalah produksi manusia belaka.

Paulus berkata, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik” (2 Timotius 3:16, 17). Alkitab memastikan inspirasinya sendiri tanpa meragukan.
Pengajaran yang benar tentang inspirasi
Inspirasi Pleanary dan Inspirasi Verbal

Plenary berarti penuh, komplit, keseluruhan dari tiap-tiap bagian. Inspirasi Plenary menjelaskan bahwa setiap bagian dari Alkitab itu diwahyui/mendapat wahyu yang sama, tidak ada yang berat sebelah.

Inspirasi verbal mengungkapkan bahwa dokumen asli dari Alkitab telah dituliskan oleh manusia, dimana mereka diizinkan untuk menuliskan sesuai dengan kepribadian dan talenta yang mereka miliki. Namun saat mereka menulis, mereka berada di bawah pengawasan dan bimbingan Roh Kudus. Hasilnya setiap kata yang ada dalam naskah asli adalah yang sempurna dan tanpa kesalahan dan tepat seperti apa yang diinginkan Allah untuk diberikan kepada manusia.

Mari kita perhatikan lebih teliti lagi 2 Timotius 3:16. “Tiap-tiap kitab yang diwahyukan Allah (TL), pasa graphe theopneustos (all scripture God-breathed).

Dalam teks ada sesuatu yang dikatakan dinafasi oleh Allah yaitu tiap-tiap “kitab” yaitu kitab yang dituliskan.

Yang dituliskan itu adalah perkataan dalam Alkitab yaitu nafas Allah. Inilah yang disebut dengan konsep inspirasi verbal.

Dalam Perjanjian Lama lebih dari 3800 kali disebutkan bahwa kitab itu adalah Firman Allah. Contoh, Keluaran 17:14; 2 Samuel 23:2; Yeremia 1:9. Yesus sendiri dengan jelas menganut konsep inspirasi verbal seperti yang Dia katakan dalam Matius 5:17, 18:"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi”.

Iota adalah huruf terkecil dalam bahasa Yunani. Disini Yesus mengungkapkan keyakinan yang teguh bahwa Perjanjian Lama adalah wahyu Ilahi, sebab itu setiap perkataan memiliki arti yang rohani.

Kristus berjanji pada murid-muridNya bahwa perkataan akan pengabaran Injil akan diberikan pada mereka (Matius 10:19). Paulus memberi fakta melalui tulisannya bahwa apa yang dia tuliskan adalah perkataan Allah (1 Korintus 11:23).
Catatan akhir:

    Frank E.G., The Meaning of Inspiration (dalam Essay In Apologetics by Bert Thompson Ph.D & Wayne Jackson M.A.), page 168.
    Wayne Jackson M.A., The Holy Scriptures - Verbally Inspired (dalam Essay in Apologetics), page 169.
    R.A. Finlayson, Contemporary Ideas of Inspiration (dalam Revelation and the Bible), hal 222.


Sumber : 

0 komentar:

Posting Komentar